Selasa, 24 Maret 2015

Makanan Paus

Paus dibagi menjadi dua subordo, paus bergigi dan paus balin (baleen), dengan masing-masing memiliki jenis makanan yang berbeda.
Paus bergigi makan ikan, cumi-cumi, dan hewan lainnya, sementara paus balin makan plankton, krill, dan makhluk kecil lain.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas manusia dapat mempengaruhi kebiasaan makan ikan paus dilihat dari tinjauan bukti sejarah dan studi paus modern.
Paus bergigi, seperti paus pembunuh dan paus pilot, memiliki satu set gigi besar dan memakan hewan besar seperti ikan, cumi-cumi, hingga mamalia laut seperti anjing laut. Beberapa spesies bahkan makan ikan paus lain dan lumba-lumba.
Paus pembunuh, juga dikenal sebagai Orca, sering bekerja sama untuk memburu mangsa yang berukuran jauh lebih besar dari diri mereka sendiri.
Para peneliti bahkan pernah mendokumentasikan paus pembunuh memburu paus biru, mamalia terbesar di bumi.
Paus balin dikenal pula sebagai ‘filter feeder’ yang memakan berbagai makhluk kecil seperti plankton, ikan kecil, dan krill.
Mereka menyaring makanan melalui struktur seperti sisir yang dikenal sebagai balin (baleen). Paus biru dan paus minke merupakan beberapa contoh diantaranya.
Paus abu-abu mencari makan dengan menyaring sedimen di dasar laut untuk menangkap makhluk kecil yang hidup di sana.
Paus biru bisa makan hingga 3.600 kilogram makanan setiap hari saat mereka mengumpulkan   cadangan energi untuk musim dingin.
Pada bulan-bulan musim dingin, hewan ini bertahan hidup dari timbunan lemak di tubuh mereka.
Energi yang tersimpan dalam bentuk lemak umum dilakukan oleh banyak mamalia laut.
Selain sebagai sumber energi ketika makanan sulit diperoleh, lemak juga menyediakan perlindungan dari air yang sangat dingin.
Lemak paus juga digunakan manusia sebagai sumber bahan bakar. Penangkapan ikan paus pernah menjadi industri besar di seluruh dunia, terutama dari penjualan jaringan ini.
Studi untuk menentukan apa yang dimakan paus dapat dilakukan dalam beberapa cara.
Secara historis, bukti dari pemburu paus digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang diet paus.
Di era modern, para peneliti dapat mempelajari kotoran paus untuk mengekstrak DNA mitokondria, yang mengungkapkan jenis organisme yang dimakan paus.
Metode ini banyak digunakan oleh peneliti yang ingin mempelajari lebih banyak tentang ikan paus tanpa harus membunuh mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar