Jumat, 20 Maret 2015

GUNUNG WILIS

GUNUNG WILIS

               Gunung ini terletak di Jawa Timur, memiliki ketinggian 2552 m. Gunung  ini yang mempunyai keunikan tersendiri, diantaranya adalah memiliki banyak sumber mata air sehingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai gunung air. Dari mata air ini menjadikan wilayah sekitar pegunungan terkenal akan kesuburannya. Selanjutnya dari mata air ini tercipta air terjun yang indah, beberapa air terjun tersebut diantaranya Air terjun Sedudo di Sawahan, Nganjuk, Air terjun Laweyan di Sendang, Tulungagung, Air terjun Ironggolo di Mojo, Kediri, Air terjun Dolo di Mojo, Kediri, Air terjun Slampir di Kare, Madiun dan masih banyak lagi. 


                  Keunikan yang lainnya adalah gunung ini memisahkan 6 Kabupaten sekaligus yang letak perbatasannya berada di sekitar Puncaknya. Keenam kabupaten tersebut adalah Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Kediri, Tulungagung dan Nganjuk.
               
                 Gunung yang menjadi jalur perang Jendral Soedirman pada Serangan Sebelas Maret ke Jogjakarta memiliki monumen alam yakni Gunung Segogor dan Gunung Picis, merupakan nature monument / hutan lindung yang berada di kawasan Pegunungan Wilis. Nature monument ini berupa tanaman dan juga hewan yang langka. Pada dataran tinggi Arga Embag (berada di antara gunung Patuk banteng dan Arga Kalang) terdapat rawa-rawa dengan tanah yang bergoyang. Tumbuhan berupa rumput sangat subur. Dii tempat ini terdapat spesies hewan kijang bertandung panjang.
                  
                 Keunikan diatas masih ditambah dengan kekhasan akan jenis hutannya, hutan Dipterokrap Bukit, Dipterokrap Atas, Hutan Montane, hutan ericaceous atau hutan gunung. Gunung yang memiliki kordinat 7,808 " LS dan 111,758" BT ini berjenis batuan Stratovolcano.
               
                 Stratovolcano juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak mengandung silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat

                Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi pelindung (seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang kurang kental, memberinya dasar kuat dan dengan hati-hati raut yang melandai, pakai translasi otomatis itu jangan percaya, stratovolcano memiliki kemiringan yang curam pada bagian puncak dan kemiringan yang lebih landai pada bagian kaki, sehingga sisi-sisinya seperti dua bidang konkaf (cekung) yang menghadap ke atas. Banyak stratovolcano yang melampaui ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik.(om wiki)
               Meski stratovolcano seperti bisul kadang-kadang disebut gunung berapi gabungan, para ahli gunung berapi lebih memilih menggunakan istilah stratovolcano untuk membedakannya dari gunung berapi karena semua gunung berapi dari bentuk apapun memiliki struktur gabungan (berlapis) — yakni terbentuk dari penumpahan berangkai material eruptif.
                Bahaya yang disebabkan gunung jenis ini adalah dalam catatan sejarah, letusan ledakan di zona subduksi (konvergen-batas) gunung berapi telah menimbulkan bahaya terbesar bagi peradaban. Awan vulkanis dari letusan ledakan juga menimbulkan bahaya untuk keselamatan penerbangan. Sebagai contoh, pada letusan 1982 Galunggung di Jawa; 9 Penerbangan British Airways terbang ke dalam awan abu, menderita kegagalan mesin sementara dan kerusakan struktural. Selama dua dekade terakhir, lebih dari 60 pesawat terbang, sebagian besar jetliners komersial, telah rusak oleh pertemuan dalam penerbangan dengan abu vulkanik. 
               Beberapa pertemuan telah mengakibatkan hilangnya kekuatan semua mesin, mengharuskan pendaratan darurat. Untungnya, sampai saat ini tidak ada kecelakaan telah terjadi karena pesawat jet terbang ke dalam abu vulkanik. Hujan abu adalah ancaman bagi kesehatan ketika dihirup, dan juga merupakan ancaman untuk properti dengan akumulasi yang cukup tinggi. Lebih besar dari 30 cm (12 inci) akumulasi cukup untuk sebagian besar bangunan runtuh.
               Sedang menurut catatan sejarah akan bahaya dari segi lumpurnya adalah sejak tahun 1600 Masehi, hampir 300.000 orang telah tewas akibat letusan gunung berapi. Sebagian besar kematian disebabkan oleh aliran piroklastik dan lumpur, bahaya mematikan yang sering menyertai letusan eksplosif-zona subduksi stratovolcanoes. Aliran piroklastik yang bergerak cepat, longsoran seperti, campuran tanah-pijar memeluk puingvulkanik panas, abu, dan gas yang dapat bergerak pada kecepatan lebih dari 100 mil per jam (160 km / jam). 
               Sekitar 30.000 orang tewas oleh aliran piroklastik pada letusan 1902 Mont Pelee di pulau Martinique di Karibia. Pada bulan Maret-April 1982, tiga ledakan letusan Gunung Berapi El Chichón di Negara Bagian ChiapasMeksiko tenggara, menyebabkan bencana gunung berapi terburuk dalam sejarah negara itu. Desa dalam 8 km (5.0 mil) dari gunung berapi dihancurkan oleh aliran piroklastik, menewaskan lebih dari 2.000 orang.
                Lumpur (juga disebut aliran puing-puing atau lahar, sebuah istilah bahasa Indonesia untuk lumpur gunung berapi) adalah campuran dari puing-puing vulkanik dan air. Air biasanya datang dari dua sumber: curah hujan atau mencairnya salju dan es dengan puing-puing vulkanik panas. Tergantung pada proporsi air untuk bahan vulkanik, lumpur dapat berkisar dari banjir tebal ke arus tebal yang memiliki konsistensi semen basah. Seperti menyapu lumpur menurunkan sisi curam gunung berapi komposit, mereka memiliki kekuatan dan kecepatan untuk meratakan atau mengubur segala sesuatu di jalan mereka. Panas abu dan aliran piroklastik dari letusan 1985 dari Gunung Berapi Nevado del Ruiz di Kolombia, Amerika Selatan, salju mencair dan es di atas puncak Andes (tinggi : 5390 Meter) yang berikutnya lumpur mengubur kota Armero, membunuh 25.000.
               Umur batuan dari gunung wilis termasuk jenis batuan Holosen, Holosen adalah kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung mulai sekitar 10.000 tahun radiokarbon, atau kurang lebih 11.430 ± 130 tahun kalender yang lalu (antara 9560 hingga 9300 SM). Holosen adalah kala keempat dan terakhir dari periode Neogen. Namanya berasal dari bahasa Yunani ὅλος ("holos") yang berarti keseluruhan dan καινή ("kai-ne") yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai "Kala Alluvium".
Skala waktu geologieon dan era
(dalam juta tahun) 
                   

                 Urain diatas adalah sedikit dari kilas balik dari salah satu pegunungan yang indah yang kita miliki yakni Gunung Wilis, maka selayaknya kita menjaga sumber dayanya yang melimpah, dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan, janganlah mengeksploitasi kekayaan yang ada secara berlebihan karena akan berimbas pada kelangsungan makhluk hidup yang ada di dalamnya termasuk kita umat manusia.

                 Sudah sepatutnya kita bersyukur pada yang Maha Kuasa akan segala nikmat yang telah Dia berikan, terimakasih pada om wikipedia atas kelengkapan informasi yang diberikan sehingga kami bisa memberikan keterangan yang jelas dan dapat dibuktikan kebenarannya.

                                                                    
sumber : Cakralam, Cendekia Alam SMK N 1 Gemarang dan Purpala Madiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar