Kamis, 20 November 2014

Merawat – Mensyukuri Mata Kita



Merawat – Mensyukuri Mata Kita 

M
ata adalah karunia tak ternilai. Dengan mata, kita bisa melakukan banyak aktivitas. Tanpa mata, kita tidak dapat melihat sekeliling, sehingga aktivitas terbatas. Mata adalah jendela dunia; kalimat ini bnmpaknya ungkapan paling tepat untuk melukiskan betapa pentingnya mata bagi kehidupan. Perlu perhatian khusus dalam merawat dan menjaga mata. Merawat karunia Allah adalah bagian dari syukur.

Permukaan bola mata sehat paling luar adalah kornea mata yang selalu dibasahi oleh air mata dan menjadi sempurna dengan kedipan. Apabila air mata kering, maka bola mata juga kering. Karenanya kornea mudah mengalami gangguan penyakit lain seperti iritasi, infeksi, dll. Penyakit mata bernama ptosis adalah adanya mata dimana kelopaknya tak dapat membuka sesuai kemauan. Penyakit lain yang mirip-berkebalikan adalah lagoftalmos dimana kelopak mata tak dapat degerakkan menutup sempurna. Kedua kelainan tersebut sulit diatasi. Kalaupun bisa, tak akan sebaik sedia kala. Perlu penanganan khusus dengan keahlian super spesialis. Penurunan fungsi mata yang paling banyak yakni katarak, glaukoma, dan gangguan refraksi. Secara praktis perlu kita ketahui lebih lanjut akan diagnosis serta rips mengatasinya.                                   
Katarak, adalah kekeruhan lensa mata sehingga bayangan objek tak bisa tembus masuk ke dalah bola mata. Makkula yang letaknya di retina tak dapat menerima bayangan objek tgersebut karena terhalang oleh keruhnya lensa. Akibatnya penderita tidak dapat melihat benda di depannya dengan baik. Derajat kekaburan  tergantung pada ketebalan katarak. Dapat diatasi melalui operasi, dengan mengangkat lensa mata yang keruh dan diganti dengan lensa mata buatan. Bila syaraf kedua dari susunan syaraf pusat masih baik, maka penglihatan pasca operasi akan normal kembali.                                  
Glaukoma, adalah gangguan fungsi syaraf mata akibat beberapa faktor, salah satunya karena tekanan bola mata yang tinggi. Gejalanya antara lain penglihatan menurun mendadak atau mengalami penyempitan lapang pandangan. Dapat diatasi dengan kontrol tekanan bola mata. Pendekatannya bisa dengan obat – obatan dan operasi.                                                                                                             
 Refraksi, adalah penurunan tajam penglihatan karena panjang sumbu bola mata atau kekuatan refraksi. Terbagi tiga, yaitu rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropia), dan astigmatisme (silinder). Banya terjadi pada usia muda. Sedangkan presbiopia adalah penurunan kemampuan akomodasi lensa mata sehingga kamampuan fokus jarak dekat menjadi terganggu. Ini terjadi pada usia 40 tahun keatas. Mengatasinya, periksa refraksi secara teratur. Selama tidak ada gangguan organik pada mata, maka koreksi refraksi mata bisa maju dengan kacamata sesuai ukuran tertentu. Selain kacamata, bisa dengan lensa konta atau lensa dalam mata. Terbaru yaitu dengan teknologi lasik yang melibatkan kornea mata.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar