Merawat – Mensyukuri Mata Kita
M
|
ata
adalah karunia tak ternilai. Dengan mata, kita bisa melakukan banyak aktivitas.
Tanpa mata, kita tidak dapat melihat sekeliling, sehingga aktivitas terbatas.
Mata adalah jendela dunia; kalimat ini bnmpaknya ungkapan paling tepat untuk
melukiskan betapa pentingnya mata bagi kehidupan. Perlu perhatian khusus dalam
merawat dan menjaga mata. Merawat karunia Allah adalah bagian dari syukur.
Permukaan bola mata
sehat paling luar adalah kornea mata yang selalu dibasahi oleh air mata dan
menjadi sempurna dengan kedipan. Apabila air mata kering, maka bola mata juga
kering. Karenanya kornea mudah mengalami gangguan penyakit lain seperti
iritasi, infeksi, dll. Penyakit mata bernama ptosis adalah adanya mata dimana
kelopaknya tak dapat membuka sesuai kemauan. Penyakit lain yang
mirip-berkebalikan adalah lagoftalmos dimana kelopak mata tak dapat degerakkan
menutup sempurna. Kedua kelainan tersebut sulit diatasi. Kalaupun bisa, tak
akan sebaik sedia kala. Perlu penanganan khusus dengan keahlian super
spesialis. Penurunan
fungsi mata yang paling banyak yakni katarak, glaukoma, dan gangguan refraksi.
Secara praktis perlu kita ketahui lebih lanjut akan diagnosis serta rips
mengatasinya.
Katarak,
adalah kekeruhan lensa mata sehingga bayangan objek tak bisa tembus masuk ke
dalah bola mata. Makkula yang letaknya di retina tak dapat menerima bayangan
objek tgersebut karena terhalang oleh keruhnya lensa. Akibatnya penderita tidak
dapat melihat benda di depannya dengan baik. Derajat kekaburan tergantung pada ketebalan katarak. Dapat
diatasi melalui operasi, dengan mengangkat lensa mata yang keruh dan diganti
dengan lensa mata buatan. Bila syaraf kedua dari susunan syaraf pusat masih
baik, maka penglihatan pasca operasi akan normal kembali.
Glaukoma, adalah
gangguan fungsi syaraf mata akibat beberapa faktor, salah satunya karena
tekanan bola mata yang tinggi. Gejalanya antara lain penglihatan menurun
mendadak atau mengalami penyempitan lapang pandangan. Dapat diatasi dengan
kontrol tekanan bola mata. Pendekatannya bisa dengan obat – obatan dan operasi.
Refraksi,
adalah penurunan tajam penglihatan karena panjang sumbu bola mata atau kekuatan
refraksi. Terbagi tiga, yaitu rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropia),
dan astigmatisme (silinder). Banya terjadi pada usia muda. Sedangkan presbiopia
adalah penurunan kemampuan akomodasi lensa mata sehingga kamampuan fokus jarak
dekat menjadi terganggu. Ini terjadi pada usia 40 tahun keatas. Mengatasinya,
periksa refraksi secara teratur. Selama tidak ada gangguan organik pada mata,
maka koreksi refraksi mata bisa maju dengan kacamata sesuai ukuran tertentu.
Selain kacamata, bisa dengan lensa konta atau lensa dalam mata. Terbaru yaitu
dengan teknologi lasik yang melibatkan kornea mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar