Kamis, 20 November 2014

SEJARAH CERMIN



SEJARAH CERMIN
Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mangkilap seperti obsidian, secara kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang ditemukan di Anatoli (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM. Cermin dari tembaga yang mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir pada 3000 SM. Di China, cermin perunggu dibuat pada 2000 SM.
Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama M, dan cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh seorang pengarang dari Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun 77 M. Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cermin yang kasar dari kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan.
Cermin para bola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn Sahl pada abad 10. Ibn al-Haythammendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam geometri bola dan  dengan cermin tabung, melakukan berapa percobaan  dengan cermin, dan menyelesaikan permasalahn menemukan titikdi sebuah cermin cembung diman sinar yang datang dari satu titik dipantulkan ke titik lain. Pada abad 11, cermin kaca yang jernih diproduksi di Al-Andalus.
Pada awal Abad Renaisans, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal serta lokasi penemuan itu masih belum diketahui, tapi pada abad ke-16, Venesia, sebuah kota yang terkenal dengan keahlian membuat kaca, menjadi pusat produksi cermin dengan menggunakan teknik ini. Cermin kaca dari periode itu dulunya merupakan berang mewah yang amat mahal.
Justus Liebig menemukan cermin kaca pantul di tahun 1835. Prosesnya melibatkan penegndapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat, ini cermin sering diproduksi dengan mengendapkan vakumnya aluminium langsung ke substrat kaca.
Kebanyakan cermin moden terdiri dari lapisan tipis aluminium yang di balut dengan kepingan kaca. Cermin ini disebut “sepuluh belakang”, dimana permukaan pemantul dilihat melalui kepingan kaca. Pelapisan cermin dengan kaca membuat cermin yahan, tetapi mengurangi kualitas cermin karena tambahan biasan permukaan depan kaca. Cermi seperti ini membalikkan sekitar 80% dari cahaya yang datang. “Bagian belakang” cermin sering dicat hitam sepenuhnya untuk melindungi logam dari pengikisan.
Teleskop dan peralatan optik yang lain menggunakan cermin “sepuh depan”, dimana permukaan pemantul diletakkan di bermukaan kaca, yang memberikan kualitas bayanga lebih baik, kadang perak digunakan, tetapi kebanyakan cermin ini menggunakan aluminium, uang memantulkan gelombang pendek lebih bai dari perak.
Cermin sepuh depan memantulkan 90% hingga 95% dari cahaya datang.Karena logam berkarat denga adanya oksigen dan kelembapan, cermin sepuh hadapan perlu diganti permukaannya secara berulang untuk mempertahankan kualitas. Cara lain adalah, tentunya, menggunakan tempat vakum untuk menaruh cermin ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar